JAKARTA, KOMPAS.com – Rasa berkendara merupakan salah satu poin penting dalam mempertimbangkan pembelian kendaraan roda empat, khususnya apabila hendak digunakan sebagai angkutan harian. Setelah membahas soal desain dan fitur, ulasan Chery Tiggo Cross berlanjut ke rasa berkendara.

Secara umum, Sport Utility Vehicle (SUV) kompak ini punya kelengkapan yang mumpuni, baik dari sisi dimensi maupun performanya. Secara spesifikasi, mobil ini dibekali mesin G4G15 1.500 cc 4 silinder segaris, seperti Tiggo 5X yang sebelumnya sempat diperkenalkan.

Selama digunakan di dalam dan luar kota, performa dapur pacu tersebut, yang dikombinasikan dengan transmisi otomatis Continuously Variable Transmission (CVT), terasa mumpuni. Penyaluran tenaganya cukup halus dan responsif, tetapi patut diakui masih agak canggung untuk setop and go. Setirnya juga terasa terlalu ringan, sehingga mudah dikendalikan, namun dalam kesempatan yang sama bisa membuat pengemudi rada kagok saat harus melakukan manuver cepat.

Kendati demikian, CVT terbaru yang digunakan Tiggo Cross telah disetel ulang agar mampu memberikan performa lebih baik dibandingkan Tiggo 5X sebelumnya. Transmisi ini bisa bekerja secara otomatis penuh atau dikendalikan secara manual melalui mode 7 percepatan. Saat tuas transmisi berada di posisi ā€œDā€ dan putaran mesin melampaui 3.000 rpm, terdengar suara khas saat pengemudi melakukan kick down.

Menariknya, suara ini tidak muncul jika mode transmisi diatur secara manual. Bicara handling, saat bermanuver, Tiggo Cross terasa cukup baik, walaupun masih ada gejala limbung. Hal ini terasa ketika mobil melintas di ruas Tol Trans Sumatera yang memiliki beberapa tikungan;

Beralih ke bantingan suspensi, Tiggo Cross terasa nyaman dengan pengaturan lembut di depan dan sedikit keras pada bagian belakangnya. Ini membuat kendaraan cukup baik saat melaju di jalanan perumahan, jalan berlubang atau berbatu, maupun di jalan bebas hambatan.